JAKARTA - Debat publik calon rektor Universitas Indonesia (UI) berlangsung hari ini. Terdapat 3 calon rektor UI yang berjuang dengan debat sebagai penilaian akhir para Majelis Wali Amanat (MWA) dan Menristekdikti.
Dalam debat tersebut, terdapat pertanyaan yang cukup menarik bagi para calon rektor. Antara lain, bagaimana cara untuk menjaga lulusan UI agar bisa tetap dimanfaatkan UI dan tidak terkena brain drain. Pasalnya, fenomena brain drain sudah muncul dari dulu di mana para lulusan lebih memilih untuk menjalani karier di luar negeri dibanding di negara sendiri.
Baca Juga: Dari 7 Orang, Inilah 3 Calon Rektor Berebut Kursi Nomor Satu UI
Untuk itu, ketiga calon rektor UI pun menjawab. Jawaban mereka juga bervariasi.
"Karier itu tidak hanya fungsional, tapi juga struktural seperti jadi dekan. Uang bukan segalanya, bisa juga mengandalkan faktor pride karena bangga jadi lulusan UI. Kita harap mereka anggap UI sebagai rumah bukan sebagai kantor," jawab Ari Kuncoro sebagai calon rektor nomor urut 2 di Makara Art Center UI, Rabu (25/9/2019).

Berbeda dengan Ari, Budi Wiweko (calon rektor nomor 3) menganggap bahwa perlu dilakukan brain gain untuk mengatasi brain drain. Meski demikian, ia mengaku akan memaklumi lulusannya jika ingin tetap menetap di luar negeri, tapi ada syaratnya.